SPACE IKLAN

header ads

Pantai Cemare Lembar Selatan Jadi Primadona Ditengah Pandemi

WARTABUMIGORA. Lombok Barat- Arus minat masyarakat untuk berwisata nampaknya tidak dapat terbendung. Berbagai tempat rekreasi tetap jadi sorotan untuk sesekali melepas kejenuhan karena lamanya tertahan dirumah akibat covid-19. 

Pantai Cemare Desa Lembar adalah salah satu pilihan favorit yang kerap dikunjungi warga baik dari wilayah Lombok Barat sampai Lombok Timur berdatangan.

Menurut pantaun Kepala Desa Lembar Selatan H.Beny Basuki saat ditemui media ini, Minggu ( 05/12 ) menyebutkan bahwa dalam beberapa waktu terakhir angka kunjungan wisatawan ke pantai cemare mengalami trend peningkatan setelah pemberlakuan new normal. 

" Meski sempat lumpuh akibat kebijakan lock down selama 3 bulan, namun setelah itu langsung membludak, dan terus berjalan stabil hingga mencapai rata-rata 2.500 orang yang datang per pekan meraup keuntungan berkisar 4 jutaan dari serapan tiket masuk, " katanya.

Diungkapkan, capaian tersebut tak lepas dari kerjasama semua pihak utamanya atas sinergi pemerintah desa didukung kemandirian masyarakat secara swadaya yang mampu berinovasi untuk dapat menarik minat wisatawan.

Wilayah pantai cemare, lanjutnya, kini memiliki wajah yang lebih nyaman dan tertata rapi. Baik dari segi pengelolaan warung, NCK, kebersihan, tempat parkir, pemataan bentang pantai, dan dilengkapi spot-spot foto serta wahana bermain.

Baca Juga

" Sekarang kami telah membagi kawasan cemare jadi 3 zona, area utara disebut sunset hadway khusus turis mancanegara, bagian tengah sunset poin bagi turis lokal, dan yang diselatan bernama pesarean mas bagi para peziarah makam keramat," ulas Haji Basuki.

Tak tanggung tanggung, kedepan pihaknya juga sudah menyiapkan 28 program pendukung yang disemogakan dapat terealisasi mulai tahun ini sesuai kondisi keuangan. Menimbang destinasi lembar selatan sangat berpotensi menghasilkan PADes, memajukan ekonomi masyarakat dan mengurangi pengangguran.

Menyambung pernyataan tersebut, Kadus Cemare, Munawir, mengakui hal krusial yang masih jadi PR besar adalah infrastruktur jalan yang belum memadai untuk membuka akses sepanjang 5 kilometer. 

" Rencananya pemerintah kabupaten akan membantu jalan aspal, tapi ditunda karena terkenda corona, " tuturnya.

Ditanya soal keamanan, diakui sudah ada jaminan berkat koordinasi baik dengan pihak kepolisian. kerjasama itu pastinya juga untuk  mengontrol aktifitas masyarakat sesuai protokol kesehatan. (Irs).


Posting Komentar

0 Komentar