WARTABUMIGORA.Lombok Utara -Kasuspelecehan asusila dan dugaan pembegalan yang menimpa seorang wartawati inisial "D"yang bertugas di Kabupaten Lombok Utara (KLU) diantensi langsung oleh Kapolres Lotara dan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI KLU).
Jadi dalam kasus yang menimpa saudari dengan inisial "D" ini, Kapolres Lotara AKBP Feri Jaya Satriansyah, SH sudah mengatensinya kasus ini untuk diperioritaskan,". ungkap KBO Reskrim Polres Lotara, IPDA I Made Widiartha Jumat (4/12).
Ia menjelaskan, usai mendapatkan informasi ini, pihaknya langsung menyuruh Tim Puma Polres Lotara untuk menindaklanjuti kejadian tersebut. Meskipun diawal Tim sempat mendapatkan informasi yang salah, namun Tim Puma tetap melakukan penelusuran untuk mencari bukti-bukti yang ada. "Seperti mencari rumah atau toko yang memiliki CCTV, tapi itu tidak ada," sambungya.
Namun berbekal informasi yang didapat dilapangan, Tim Puma berhasil menemukan nama pelaku inisial SDR asal Tembobor, Kecamatan Tanjung. Sebab sebelum pelaku malakukan aksinya di jalan Nyiuh Bubut, Desa Tegal Maja, Kecamatan Tanjung, ternyata pelaku bermain disalah satu rumah temanya yang ada disekitar lokasi kejadian. Berbekal itu, Tim Puma langsung menggelar penangkap, dan pada Rabu 2 Desember pelaku berhasil diamankan di kediamannya.
"Pelaku mengakui itu, emang dia yang melakukannya, jadi sudah ada bukti tinggal menunggu aja prosesnya," jelas dia.
Kata dia, saat ini sedang proses pemeriksaan saksi. Terlebih lagi kasus ini merupakan pencabulan tindakan asusila. Sekarang pelaku sudah diamankan di Polres. " Pokonya kepolisian akan bertindak tegas untuk persolan ini," ujar dia.
Sementara itu, Ketua PWI KLU Azrul Azwar sangat mengapresiasi tindakan cepat dan tegas dari pihak Polres Lombok Utara dalam melakukan penangkapan terhadap pelaku.
Azrul juga meminta pihak Polres lombok utara secepat mungkin melimpahkan kasus yang menimpa Wartawati KLU ini ke pihak kejakasaan karena ini merupakan tindakan terkutuk walaupun kejadiannya si korban tidak dalam rangka menunaikan tugas kejurnalisan dan ini merupakan bentuk solidaritas dari teman teman seprofesinya, dan bisa memberikan efek jera pada pelaku dan yang lainnya kedepan.
Lebih lanjut, pihaknya tidak menginginkan persoalan ini terjadi lagi di KLU. Terlebih lagi KLU dikenal sebagai daerah yang aman. Untuk itu, ia juga berharap agar peran elemen masyarakat dalam menjaga keamanan dan ketertiban agar tetap kondusif.
"Kepolisian bersama semua elemen masyarakat bertanggung jawab untuk tetap menjaga status Lombok Utara ini sebagai daerah paling kondusif atau minim tindak kekerasan, tetmasuk pada perempuan dan anak,"Pungkasnya.(David).
0 Komentar