Dorong Penggunaan Kompor Induksi, TP PKK NTB Gelar Lomba Pintar Memasak.
WARTABUMIGORA MATARAM - Tim Penggerak dan Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Provinsi NTB mendorong penggunaan kompor Induksi untuk kegiatan masak-memasak bagi masyarakat. Kompor induksi merupakan kompor yang menggunakan energi listrik sebagai sumber energi panasnya yang dikelola dan dikembangkan oleh Perusahaan Listrik Negara (PLN) Indonesia.
Untuk itu, TP PKK NTB menggaungkan penggunaan kompor Induksi dengan menggelar lomba pintar memasak bagi seluruh perwakilan organisasi wanita dan TP PKK kabupaten kota se-NTB dengan tema "Perempuan sebagai Inspirator Penggerak di Era Electrifying Lifesstyle untuk Wujudkan NTB Asri dan Lestari" di halaman pendopo gubernur NTB, Jumat (09/03/21).
Ketua TP PKK Provinsi NTB, Hj. Niken Saptarini Widyawati Zulkieflimansyah mengatakan, menggunakan kompor yang nyaman dan murah adalah salah satu cara yang baik bagi masyarakat terutama ibu-ibu untuk menyuguhkan makan-makanan bergizi dan sehat bagi keluarga. Meminimalisir penggunaan energi-energi tersebut juga diikhtiarkan untuk mewujudkan visi misi NTB Asri dan Lestari. Karena energi listrik merupakan energi yang ramah lingkungan.
"Dulu kita masak menggunakan kayu, kemudian minyak dan beralih menggunakan LPJ atau gas. Pengguanaan kayu dinilai akan merusak alam sementara minyak dan gas merupakan sumber energinya dari dalam bumi yang terbatas dan dengan jumlah polusi yang besar yang dapat merusak kesehatan," ungkap Bunda Niken sapaan akrabnya saat membuka kegiatan lomba pintar memasak.
Menurut Bunda Niken, energi listrik merupakan energi yang bisa terus diperbaharui dan dikembangkan melalui energi matahari, air dan angin. Meski demikian, kehadiran teknologi ini belum cukup populer di tengah masyarakat NTB. Sehingga dengan adanya lomba memasak menggunakan kompor induksi ini dapat meningkatkan pemakaian kepada masyarakat secara luas.
"Saya melihat penggunaan kompor listrik ini di negara-negara maju sudah sangat familiar. Oleh karena itu, penggunaan kompor listrik terutama di kota-kota aka segera kita mulai," tuturnya.
Selain itu, Bunda Niken berharap kepada Dinas Perindustrian NTB untuk dapat mengikuti jejak PLN yang telah berhasil membuat kompor induksi atau listrik. Sehingga diharapkan ke depannya, NTB juga mampu menciptakan teknologi inovasi kompor listrik untuk menjawab kebutuhan masyarakat akan sumber energi panas yg cukup tinggi.
Senada dengan itu, Ketua PIKK PLN NTB, Sri Lasiran menjelaskan, perkembangan teknologi saat ini menjadikan kegiatan masyarakat lebih mudah dan praktis. Salah satunya adalah kegiatan memasak bagi ibu-ibu rumah tangga.
"Kini dengan perkembangan teknologi melalui pengembangan kompor induksi atau listrik ini. Kompor listrik sangat bermanfaat bagi kita semua, karena kegiatan memasak lebih mudah dan murah.
Dijelaskannya, kompor induksi ini tidak menghasilkan panas tetapi menginduksi peralatan masak yang digunakan. Jadi, yang akan menjadi panas ialah alat masaknya, bukan kompornya. Artinya, kompor induksi hanya bekerja dengan panci atau Jika magnet menempel, maka panci atau alat masak tersebut kompatibel dengan kompor induksi. Segingga prinsip kerja yang demikian, membuat pemanasan dengan kompor induksi berlangsung lebih cepat.
Uniknya, lanjutnya, saat panci atau alat masak tidak diletakkan di atas kompor induksi, maka kompor ini tidak akan menghasilkan panas. Jadi, kejadian kebakaran karena lupa mematikan api tidak akan terjadi karena akan mati secara otomatis.
"Tampilan kompor ini juga sangat elegan karena berbentuk datar dengan lapisan kaca dan beberapa zona memasak. Tapi ada juga model ekonomis, dengan ukuran mini dan hanya satu zona memasak," jelasnya.
Dalam kegiatan lombak memasak menggunakan kompor induksi tersebut, turut diikuti oleh Persatuan Istri Bank Daerah (Isbanda) NTB, Persatuan Istri Bank Indonesia (Pipebi), Dinas Pariwisata NTB, Dinas Perindustrian serta TP PKK Kabupaten Lombok Timur, Kab Lombok Barat, Kota Mataram dan Lombok Utara. Sementara TP PKK kabupaten kota yang ada di pulau Sumbawa turut meriahkan melalui virtual. (Wb).
0 Komentar