Berita Nasional
Lombok Utara - Kunjungan pariwisata menjadi sepi akibat pandemi, hal tersebut tak lantas membuat para pemuda kreatif di Desa Santong ikut menyangga dagu. Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Pesona Alam Santong (PAS) memanfaatkan momentum ini sebagai energi untuk beraksi. Salah satunya dengan membenahi destinasi wisata air terjun Tiu Prabu, yang digadang-gadang akan menjadi area Camping Ground dengan konsep alami.
Sejatinya, kegiatan pembenahan destinasi ini dilakukan Pokdarwis PAS sejak beberapa minggu lalu. Pada Minggu, (19/9/2021) anggota Pokdarwis PAS bersama Green Camp Pawang Rinjani, menata pemandian dan memetakan area Camping Ground di Tiu Prabu. Menurut mereka Tiu Prabu adalah pintu gerbang (air terjun pembuka) menuju waterfall kingdom (kerajaan air terjun) Lembah Galuh, Santong.
"Air terjun ini merupakan air terjun pembuka, atau pintu menuju kerajaan air terjun yang berada di Lembah Galuh. Itu sebabnya Tiu Prabu ini menjadi prioritas, sebelum kita beranjak ke destinasi lainnya," ujar Ketua Pokdarwis PAS Malkam Hadi.
Malkam menuturkan, di titik ini (Tiu Prabu), nantinya tidak hanya air terjun yang akan dilihat oleh wisatawan, namun berbagai keanekaragaman hayati di sini, dapat menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan. Misalnya saja puluhan jenis Anggrek yang tersebar di sekitar air terjun Tiu Prabu.
"Nanti, tidak hanya air terjun, tapi juga keanekaragaman hayati di sini dapat menjadi daya tarik tersendiri. Misalnya Anggrek dan berbagai tumbuhan dan jenis burung-burung yang ada di sini," pungkasnya.
Ditemui di tempat terpisah, Senin (20/9/2021) Plt Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disparekraf) Kabupaten Lombok Utara (KLU) Aenal Yakin, mengapresiasi kegiatan yang dilakukan Pokdarwis PAS. Ia mengakui hingga saat ini memang Disparekraf KLU belum bisa membantu apa-apa terkait dengan pembenahan dan penataan destinasi Tiu Prabu. Namun ke depan, ia berkomitmen untuk tetap merangkul kegiatan-kegiatan positif dari pokdarwis.
"Kami sangat mengapresiasi kegiatan yang dilakukan kawan-kawan (Pokdarwis PAS). Memang sampai sekarang kami belum bisa bantu apa-apa, ini menjadi tugas kami, ke depan kita akan rangkul semuanya," ujar Aenal bersemangat.
Aenal juga menyampaikan, Disparekraf KLU tidak bisa bergerak sendiri untuk membantu memulihkan pariwisata. Menurutnya ia perlu merangkul dan melibatkan semua OPD terkait, seperti Dinas Pertanian, Dinas LH-PKP, dan OPD lainnya. Karena pariwisata, sementara ini merupakan penyumbang PAD terbesar KLU. Sehingga segala kebutuhan pariwisata juga menjadi bagian dari OPD lainnya.
"Nanti kami akan koordinasi juga dengan OPD-OPD terkait, karena ini tidak bisa kaki lakukan sendiri, kebutuhan kita untuk pemulihan wisata ini banyak, jadi kita harus kerja kolektif,"Pungkas Ainal Yakin.
0 Komentar