Ilustrasi.
MATARAM - Sama halnya dengan kata Selaparang dan Langko, kata ‘Pejanggik’ juga diabadikan oleh masyarakat Lombok menjadi nama sebuah jalan raya yang ada di tengah Kota Mataram, yaitu Jalan Pejanggik.
Jika sebelumnya kita membahas tentang sejarah kerajaan Selaparang, kini juga terdapat kerajaan besar lainnya yang pernah berkuasa di Pulau Lombok.
…Kerajaan Pejanggik?
Berdirinya kerajaan Pejanggik ini lebih disebabkan karena kerajaan Selaparang yang dianggap mampu mengayominya ternyata tidak mampu menjalin hubungan yang harmonis dengan wilayah sekitar.
Maka kerajaan Pejanggik pun melepaskan diri dari Selaparang.
Kerajaan Pejanggik mulai berdiri sendiri dengan mengurusi wilayah kekuasaannya,
Berbeda dengan Selaparang yang merupakan daerah pesisir, maka Pejanggik merupakan kerajaan yang berada di wilayah pedalaman.
Kerajaan Pejanggik yang terletak di daerah pedalaman memang cenderung statis, akan tetapi kondisinya lebih tenang dan penuh dengan kewibawaan.
Daerah kekuasaan Pejanggik meliputi pantai barat sampai pantai timur pulau Lombok, dari Belongas hingga Tanjung Ringgit.
Berdirinya kerajaan Pejanggik bermula dan menyepinya Deneq Mas Putra Pengendengan Segara Katon ke daerah Rambitan.
Beliau didampingi oleh putranya, Deneq Mas Komala Sempopo, yang kemudian menurunkan raja-raja Pejanggik.
Dari keturunan Deneq Mas Komala Dewa Sempopo inilah pada generasi kelima menurunkan Deneq Mas Komala Sari.
Kemudian Deneq Mas Unda Putih pada generasi keenam dan dilanjutkan oleh Deneq Mas Bekem Buta Intan Komala Sari pada generasi ketujuh.
Kakak Deneq Mas Bekem Buta Intan Komala Sari yang bernama Pemban Mas Aji Komala dilantik sebagai raja muda dan mewakili Gowa di Sumbawa pada tangga130 November 1648 M.
Sejak itulah tercatat bahwa kerajaan Pejanggik mulai mengalami perkembangan.
Kerajaan Pejanggik mengalami perkembangan yang semakin pesat setelah bertahtanya Pemban Mas Meraja Sakti.
Beliau kawin dengan putri Raden Mas Pamekel (Raja Selaparang) bernama Putri Mas Sekar Kencana Mulya.
Dewa Mas Pakel sebagai raja di Selaparang menyadari kekeliruannya selama ini yang terlalu banyak memperhatikan Sumbawa dan melupakan Pejanggik yang merupakan saudaranya.
0 Komentar