SPACE IKLAN

header ads

Pertanian Konvensional yang Berteknologi Tepat Guna Bagi Petani

 

Pertanian Konvensional yang Berteknologi Tepat Guna Bagi Petani.

Oleh. Mell
Selasa 27 September 2022.

KEBUMEN - Pupuk organik masih menjadi satu pilihan saat ini bagi petani dengan semakin maraknya pupuk-pupuk buatan atau kita mengenalnya dengan pupuk anorganik karena dirasakan semakin mahal dan langkanya.

Sejarah penggunaan pupuk pada dasarnya merupakan bagian dari sejarah pertanian. Penggunaan pupuk diperkirakan sudah dimulai sejak awal manusia mengenal bercocok tanam, yaitu sekitar 5.000 tahun yang lalu. Bentuk primitif dari penggunaan pupuk dalam memperbaiki kesuburan tanah dimulai dari kebudayaan tua manusia di daerah aliran sungai-sungai Nil, Efrat, Indus, Cina, dan Amerika Latin. Lahan-lahan pertanian yang terletak di sekitar aliran-aliran sungai tersebut sangat pinggiran karena menerima banjir lumpur yang kaya hara melalui yang terjadi setiap tahun.

Di Indonesia, pupuk organik sudah lama dikenal para petani. Penduduk Indonesia sudah mengenal pupuk organik sebelum diterapkannya revolusi hijau di Indonesia. Setelah revolusi hijau, sebagian besar petani suka menggunakan pupuk buatan karena praktis menggunakannya, jauh lebih sedikit dari pupuk organik, harganya pun relatif murah dan mudah diperoleh. Kebanyakan petani sudah sangat tergantung pada pupuk buatan, sehingga dapat berdampak negatif terhadap perkembangan produksi pertanian. Tumbuhnya kesadaran para petani akan berdampak negatif terhadap penggunaan pupuk buatan dan sarana modern lainnya terhadap lingkungan telah membuat mereka beralih dari pertanian modern ke pertanian konvensional.

Pupuk organik sendiri merupakan pupuk yang tersusun dari materi makhluk hidup, seperti pelapukan sisa -sisa tanaman, hewan, dan manusia. Pupuk organik berbentuk dapat padat atau cair yang digunakan untuk memperbaiki sifat fisik, kimia, dan biologi tanah. Pupuk mengandung banyak bahan organik daripada kadar haranya. Sumber bahan dapat berupa kompos, pupuk hijau, pupuk kandang, sisa panen (jerami, brangkasan, tongkol jagung, bagas tebu, dan sabut kelapa), limbah ternak, limbah industri yang menggunakan bahan pertanian, dan limbah kota (sampah).

Berbagai hasil penelitian diperoleh bahwa sebagian besar lahan pertanian intensif menurun produktivitasnya dan telah mengalami degradasi lahan, terutama terkait dengan kandungan karbon organik yang sangat rendah dalam tanah, yaitu 2%. Padahal untuk memperoleh produktivitas optimal yang dibutuhkan karbon organik sekitar 2,5%. Pupuk organik sangat bermanfaat bagi peningkatan produksi pertanian baik kualitas maupun kuantitas, mengurangi pencemaran lingkungan, dan meningkatkan kualitas lahan secara berkelanjutan.

Ssperti yang dikutip dari salah satu petani di Desa Sidoluhur, Kecamatan Ambal, Kebumen, Jawa Tengah, Bapak Subagyo "setelah menggunakan Organik tanah semakin gembur dan lunak, dari mulai mencangkul hingga menggaruk, faktor penyakit tanaman agak berkurang, serta lebih cenderung stabil tidak ada pasang surut meskipun diawal agak sedikit lambat namun semakin memanjang akar padi semakin gemuk."

"Maka hasil dari padi organik ini berasnya lebih enak, harum dan tidak cepat busuk." Ujarnya.

Dengan demikian, penggunaan Pupuk Organik memiliki banyak manfaat apabila diaplikasikan dalam pemupukan lahan tanaman pertanian. Untuk penggunaan pupuk secara kontinu dan akan memberikan keuntungan dan manfaat dalam pemakaian jangka panjang :

1. Pupuk organik mampu berperan dalam memobilisasi atau menjembatani hara yang sudah ada ditanah sehingga mampu membentuk partikel ion yang mudah diserap oleh tanaman;

2. Pupuk organik berperan dalam membuat hara tanah secara perlahan dan kontinu sehingga dapat membantu dan mencegah terjadinya ledakan suplai hara yang dapat membuat tanaman menjadi keracunan;

3. Pupuk membantu menjaga kelembaban tanah dan mengurangi tekanan atau tegangan struktur tanah pada akar-akar tanaman;

4. Pupuk organik dapat meningkatkan struktur tanah dalam komposisi partikel yang berada dalam tanah lebih stabil dan cenderung meningkat karena struktur tanah sangat berperan dalam pergerakan udara dan partikel udara dalam tanah, aktifitas mikroorganisme, pertumbuhan akar, dan kecambah biji;

5. Pupuk organik sangat membantu mencegah terjadinya erosi lapisan atas tanah yang merupakan lapisan yang mengandung banyak hara;

6. Pemakaian pupuk organik juga berperan penting dalam merawat/menjaga tingkat kesuburan tanah yang sudah ada dalam keadaaan berlebihan pemupukan dengan pupuk anorganik/kimia dalam tanah;

7. Pupuk organik berperan positif dalam menjaga secara luas hara Nitrogen dan Fosfor kehilangan terlarut dalam tanah;

8. keberadaan pupuk organik yang tersedia secara melimpah dan mudah didapatkan.

Namun demikian, perlu juga diketahui bahwa keuntungan dan manfaat ganda diatas yang tidak didapatkan dalam murni dengan pupuk anorganik/buatan/kimia. Langkah terbaik adalah mengkombinasikan pemakaian pupuk kimia dengan pupuk organik secara tepat sehingga awal untuk menambah kesuburan tanah dan peningkatan produktifitas tanaman pertanian terbukti nyata, atau penggabungannya disebut dengan Fisika, Kimia dan Biologi hingga dapat menuju pertanian konvensional yang berteknologi tepat guna bagi petani.


Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar