SUMBAWA, WartaBumigora - Terkait Kasus Pidana yang menjerat guru agama SMKN 1 Taliwang Akbar Sorasa (26), Ketua PGRI Sumbawa Ahmad Yani mengatakan dirinya sangat menyayangkan kasus ini sampai kepengadilan.
"Pada prinsipnya selaku ketua PGRI Sumbawa kita sayangkan masalah ini sampai ke pengadilan,"ungkapnya (11/10).
Menurutnya, kita sangat menyayangkan. Karena, ini akan merugikan kedua belah pihak juga baik pihak guru maupun pihak keluarga. Artinya menang jadi arang kalah jadi abu.
"Kasus ini sekarang kan jadi viral. Anak nanti jadi di-bully, apabila guru tersebut kena hukuman maka dampaknya akan sangat besar terhadap guru,"paparnya.
Mengapa PGRI sedemikian rupa membantu lanjutnya, karena dampaknya apabila ini si Akbar kena hukuman.
" inikan lepas kontrol. mestinya bisa dipahami oleh masyarakat, orang tua untuk kita saling tabayun (saling memaafkan), nah itu sebenarnya kita inginkan,"cetusnya.
Selain itu juga tambahnya, yang namanya berita dikiranya ya begitu-begini aja kita di daerah kita gitu berulang-ulang kan nggak nyaman maka dari itu, kami PGRI perlu turun di sini.
"Kasus Akbar Sorasa ini juga telah menjadi perhatian sampai nasional.
" terhadap persoalan ini PB - PGRI juga mau turun. karena ini sudah viral. turun memikirkan bagaimana Akbar. Karena ini akan menjadi preseden nantinya di Jakarta. ya artinya begini turun itu turut memikirkan bagaimana caranya agar kasus ini bisa terselesaikan dengan baik,"pangkasnya.
Diketahui, kasus yang menjerat guru agama SMKN 1 Taliwang Akbar Sarosa ini telah menjadi perhatian masyarakat NTB hingga level nasional. Adapun pasal yang disangkan kepada Akbar Sorasa yakni Pasal 76C Jo Pasal 80 ayat (1) Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak.
Sedangkan majelis Majelis Hakim yang akan memimpin sidang Akbar Sorasa tersebut yakni OKI Basuki Rahmat,SH,MM, Saba Aro Zendrato,SH,MH, Reno Anggara SH didampingi panitera pengganti Harikusuma SH. Dan agenda sidang hari ini yakni mendengar keterangan saksi dari pihak Akbar Sorasa.
0 Komentar