DEPOK, Wartabumigora - Pasangan bakal capres-cawapres Koalisi Perubahan, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar menyoroti praktik politik nepotisme yang masih hidup dan berkembang di Indonesia.
Anies menegaskan, pihaknya tidak akan membiarkan nepotisme kembali hadir di Indonesia.
“Kita ingin tidak lagi nepotisme hidup di negeri ini? Mau tidak nepotisme hidup seperti dulu? Kita bergerak karena kita ingin mengembalikan kewarasan dalam bernegara, mengembalikan etika dalam bernegara,” tegas Anies di hadapan massa saat mengikuti 'Senam & Jalan Bareng AMIN' di Jalan Boulevard GDC, Depok, Jawa Barat, Sabtu (28/10). Menurut Anies , bangsa Indonesia adalah milik semua warga negara. Sehingga, tidak boleh ada pihak manapun yang merasa paling memiliki, apalagi menghidupkan praktik nepotisme. “ Negara ini bukan milik satu dua keluarga. Para pendiri membangun republik ini bukan untuk keluarganya, tapi seluruh rakyat Indonesia,” sambungnya.
Putusan MK picu perbicangan soal nepotisme dan kolusi Kembalinya praktik nepotisme dan kolusi menjadi perbincangan yang hangat dalam beberapa pekan terakhir setelah Mahkamah Konstitusi mengabulkan uji materi soal batas usia capres dan cawapres yang diajukan Universitas Surakarta Almas Tsaqibbirru.
Putusan itu menjadi sorotan masyarakat karena MK yang dipimpin oleh Anwar Usman, ipar dari Presiden Jokowi, memberi karpet merah bagi Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka untuk ikut dalam kontestasi Pilpres 2024.
Putusan MK itu pun membuat Gibran kemudian didapuk sebagai calon wakil presiden pendamping Prabowo Subianto. Pasangan Prabowo-Gibran pun telah mendaftar ke Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia (KPU RI) pada Rabu, 25 Oktober 2023.
Pasangan Prabowo Subianto – Gibran Rakabuming Raka akan menjadi pesaing pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar pada Pilpres 2024. Satu pasangan lainnya yang juga akan berkompetisi adalah pasangan Ganjar Pranowo – Mahfud Md.
0 Komentar