𝓦𝓪𝓻𝓽𝓪𝗕𝗨𝗠𝗜𝗚𝗢𝗥𝗔,𝗟𝗢𝗠𝗕𝗢𝗞 𝗨𝗧𝗔𝗥𝗔-Ribuan tenaga honor yang tergabung dalam AGTKH Kabupaten Lombok Utara ancam akan turun dengan kekuatan penuh dan didampingi langsung olehLSM Kasta NTB DPD KLU apabila tuntutan mereka untuk kenaikan BOSDA tidak bisa di penuhi oleh pihak terkait dalam hal ini Dikbudpora KLU yang besarannya Limaratus ribu rupiah per orang guru.
Hal tersebut di ungkap Ketua AGTKH KLU Sdr Andri Supan usai hering dengan Kadis Dikbudpora KLU, Selasa ( 09/01/2024 ).
"Kalau tuntutan kami tidak dikabulkan oleh pihak Dikbudpora maka kami dengan didampingi pihak dari LSM Kasta NTB DPD KLU akan turun dengan kekuatan penuh untuk demo di depan kantor Dikbudpora KLU,"tegas Andri.
"Selain itu juga, kedatangan kami hari ini dengan beberapa teman teman honorer tidak lain dan tidak bukan untuk menagih apa yang menjadi janji pasangan Joda Akbar saat kampanye dulu dan hal ini sudah termaktub dalam Visi Misinya yakni untuk mensejahterakan guru honorer, seandainya ikhtiar kami hari ini tidak membuahkan hasil, maka ikhtiar terakhir kami adalah akan menggelar aksi demo besar besaran ke kantor Dikbudpora bahkan ke Kantor Bupati dan bila perlu kami akan melakukan mogok masal,"cetusnyan.
Kalau kita merujuk kembali apa yang disampaikan oleh Ketua DPRD Sdr Artadi kepada kami di forum di beberapa wilayah dan kecamatan bahwa ada tiga opsi yang kami di sebutkan untuk penerimaan masing masing honorer yakni mulai Limaratus ribu, Tujuhratus Limapuluh bahkan sampai Satujuta namun faktanya hari ini Nol bersar.
"Sementara itu, ketua LSM Kasta NTB DPD KLU Kasta KLU Yanto menyatakan komitement dan keseriusannya untuk mengkawal persoalan ini sampai apa yang menjadi tuntutan teman teman tenaga honor yang tergabung dalam AGTKH KLU membuahkan hasil dan sampai pada kata sepakat,"beber Yanto.
"Sedangkan Kadis Dikbudpora KLU Adenan menyampaikan bahwa terkait persoalan tersebut kami dari pihak Dikbudpora dengan pihak AGTKH masih dalam tahap singkronisasi data berapa jumlah GTT dan PTT yang berhak menerima karena data kami dengan pihak AGTKH masih belum singkron dimana data dari Dikbudpora berjumlah 1.401. Orang sedangkan dari pihak AGTKG berjumlah 1.566 Orang,"urainya.
" Yang jelas semua ini belum final semoga di pergeseran nanti bisa berubah dan hasilnya melegakan kita semua,"tutupnya.
0 Komentar