𝓦𝓪𝓻𝓽𝓪𝗕𝗨𝗠𝗜𝗚𝗢𝗥𝗔.𝗜𝗗, SUMBAWA – Keputusan DPD PDI Perjuangan NTB yang tidak mengusung Abdul Rafiq SH pada Pilkada Sumbawa karena terbentur peraturan partai, dan menggantikannya dengan H. Sahril S.Pd., M.Pd, cukup mengejutkan public. Bagaimana tidak, Rafiq jauh hari sebelumnya telah memproklamirkan diri sebagai bakal calon Wakil bupati Sumbawa berpasangan dengan Drs. H. Mahmud Abdullah sehingga dikenal dengan sebutan Paket MOFIQ. Bahkan spanduk dan balihonya terpampang disetiap sudut wilayah Kabupaten Sumbawa.
Berbeda dengan H. Sahril tidak pernah mengajukan diri untuk maju, dan namanya tidak penah dibicarakam secara massif sebagaimana banyak figur yang gonta ganti pasangan.
Tentu dengan keputusan DPD PDIP NTB ini, Haji Sahril yang dihubungi media malam ini, mengaku cukup terkejut. Namun demikian Ia menyampaikan rasa hormat dan terima kasih atas penghargaan yang tidak pernah dia pikirkan dan tidak pernah dia usahakan. Tentu untuk menyatakan sikap atas penghargaan tersebut, Kadis Arpusda Sumbawa ini dihadapkan dengan dua pilihan yang sangat sulit, namun harus dipilih salah satunya. Sebab keputusannya ini bukan hanya menyangkut dirinya tapi juga istrinya sebagai seorang politikus di PDIP. Demikian dengan statusnya sebagai seorang PNS akan berisiko terhadap karir birokrasinya.
“Dua-duanya berisiko. Ketika saya menolak keputusan PDIP akan berisiko dengan politik istri saya. Ketika saya menerima keputusan PDIP maka saya harus mengakhiri lebih awal karir PNS saya,” ungkapnya, Senin (20/5).
Kendati demikian, mantan Kadis Dikbud Sumbawa ini menegaskan akan mengambil keputusan yang lebih besar untuk kepentingan tau dan Tana Samawa. Jika sudah menyangkut hal ini, apapun akan dikorbankannya.
“Tentu saya memilih yang terbaik untuk Tau dan Tana Samawa,” paparnya.
Mengenai sikap keluarga terhadap adanya keputusan PDIP yang mencalonkannya sebagai Bakal Calon Bupati Sumbawa pada Pilkada 2024 mendatang, Haji Sahril mengakui sudah didiskusikan.
" Keluarga besar mengembalikannya kepadanya untuk memutuskan yang terbaik bagi diri, tau dan Tana Samawa ketika pilihan saya untuk manfaat yang lebih besar bagi masyarakat dan daerah, mereka sangat mendukungnya,”tandasnya.
Pasca adanya keputusan DPD PDIP NTB ini, Haji Sahril menyatakan sesegera mungkin menghadap Bupati Sumbawa selaku pimpinannya.
“Saya akan menyampaikan berita seperti ini, saya menyampaikan sikap saya, sekaligus meminta pertimbangan Bupati,” pungkasnya.
0 Komentar