𝓦𝓪𝓻𝓽𝓪𝗕𝗨𝗠𝗜𝗚𝗢𝗥𝗔.𝗜𝗗, 𝗦𝗨𝗠𝗕𝗔𝗪𝗔 – Dengan melihat potensi jalan sepanjang 463 Km dari ujung perbatasan Kabupaten Sumbawa hingga ujung lingkar selatan KSB yang merupakan wilayah kerja dan tanggung jawab untuk pemeliharaan secara rutin dan berkesinambungan, maka dengan alokasi anggaran yang terbatas tahun 2024 ini hanya mencapai sekitar Rp 3 Miliar, diakui pasti cukup banyak yang tak dapat tertangani diantaranya jika terjadi kerusakan permukaan jalan (trase), ungkap Kepala Balai Jalan Provinsi (BJP) Wilayah Pulau Sumbawa (Sumbawa dan KSB) Mustafa ST MT dalam keterangan Pers diruang kerjanya, Kamis (20/06/2024).
Kendati demikian terang Mustafa, dengan alokasi anggaran pemeliharaan yang tersedia dan terbatas itu, tentu beberapa ruas jalan yang sering terjadi longsor dan sedimentasi serta kerusakan lainnya menjadi skala prioritas dalam penanganan dan pembenahannya secara rutin dan berkesinambungan melalui kegiatan perambasan dan pembersihan, tukasnya.
Menurutnya, dari hasil pemetaan yang dilakukan, ada sejumlah ruas jalan yang masuk dalam kategori rawan didaerah ini, yakni ruas jalan Sumbawa – Semongkat – Batudulang, Pal 4 Lenangguar – Lunyuk, Simpang Negara Moyo Lua Air, bahkan pertengahan Februari lalu telah terjadi bencana longsor diruas jalan Sumbawa – Semongkat – Batudulang terdapat 7 titik longsor dan 2 diantaranya merupakan titik parah, serta ada pula bencana longsor diruas jalan Lenangguar-Lunyuk longsor akibat ada batu besar yang jatuh dari tebing lereng, sehingga akses jalan sempat terganggu, begitu pula ada sedimentasi menyusul intensitas hujan tinggi yang turun tepatnya antara Batu Bangka Prajak, ruas jalan sepanjang 300 meter terbenam lumpur 50 Cm, paparnya.
“Namun, dengan sigap kami telah menurunkan tim tenaga teknis yang didukung sejumlah alat berat, dump truck dan menggunakan Febro telah dapat tertangani sejumlah ruas titik jalan yang rawan tersebut, sehingga kelancaran arus lalulintas dapat berjalan dengan baik,” pungkas Mustafa.
Sementara itu untuk penanganan jalan rusak di kawasan Benete KSB sepanjang 1,5 Km sambung Mustafa, dengan alokasi anggaran daerah yang terbatas BJP tidak bisa menanganinya, akan tetapi dengan pendekatan, komunikasi dan koordinasi yang dilakukan dengan pihak PT.AMNT, akhirnya PT AMNT bersedia membenahi fisiknya dengan mengeluarkan anggaran
sekitar Rp 3,3 Miliar yang saat ini sedang dikerjakan pengaspalannya.
Bahkan dalam tahun 2024 ini, ada satu jembatan di Tongo yang menyerap anggaran sekitar Rp 2 Miliar juga ditangani PT AMNT yang kini sedang diproses tender, dan kedepan kita juga berharap PT.AMNT dapat membantu membiayai penanganan dan pembenahan longsor pengaman tebing dikawasan lingkar selatan KSB, ujarnya.
“Dalam hal ini, kami menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada PT.AMNT atas perhatian dan kepeduliannya dalam ikut serta membenahi infrastruktur jalan didaerah ini,” kata Mustafa.
0 Komentar