𝓦𝓪𝓻𝓽𝓪𝗕𝗨𝗠𝗜𝗚𝗢𝗥𝗔.𝗜𝗗| 𝗟𝗢𝗠𝗕𝗢𝗞 𝗕𝗔𝗥𝗔𝗧- Mahasiswa KKN Universitas Mataram di Desa Jembatan Kembar, Kecamatan Lembar, melaksanakan program kerja fisik bertema, Pertanian Maju dan Berkelanjutan Pengembangan Pertanian Berkelanjutan Berbasis Ekonomi Hijau. Adapun program ini dilakukan melalui tahapan penyuluhan serta edukasi kepada masyarakat dilanjutkan melakukan praktek di beberapa kelompok.
Menurut Sobur salah satu Mahasiswa KKN Universitas Mataram, program yang dilakukan di Desa Jembatan Kembar meliputi 4 (empat) agenda, yang pertama, adalah program apotek hidup. Kedua sosialisasi pengendalian hama pada tanaman. Ketiga pembuatan fermentasi pakan ternak. Dan ke empat pelatihan Sprinkler, dimna dalam kegiatan tersebut tentu sangat berkesan terhadap masyarakat dimana potensi diwilayah desa jembatan kembar sangat berpotensi.
" Ya tentu karena di desa jembatan kembar sangat berpotensi dan memiliki lahan yang luas terutama lahan kering," ujarnya saat ditemui media ini. Jumat (2/8/2024).
Selain itu juga lanjut Sobur, antusiasme msyarakat di desa jembatan kembar begitu antusias dalam mengikuti sosialisasi sampai dengan melakukan praktek- praktek di lapangan, Namun yang paling diminati petani setempat adalah tentang tehnis pengenalan pengendalian hama penyakit pada tanaman.
" Karena selama ini menjadi permasalahan petani setempat adalah pengendalian hama penyakit bagi tanaman. Sebab petani seringkali melakukan penyemprotan dengan obat pestisida namun hama tidak jua tuntas," kata dia.
Tidak hanya tentang pemberantasan hama pada tanaman, Para Mahasiswa ini juga melakukan sosialisasi tentang manfaat dan cara membuat
model pemberian air ke seluruh permukaan lahan yang akan diirigasi dengan bantuan pipa bertekanan melalui nozzle yang di sebut (Sprinkler).
" Dalam kegiatan tersebut sangat berkesan terhadap potensi lahan di wilayah, kalau dampak paling positif mungkin bagi masyarakat kita di sini mereka mempunyai pengetahuan tambahan, begitu ternyata untuk melakukan pengairan di sawah itu tidak hanya digenangi seperti sistem lama. Di mana sistem penggenangan itu sangat boros sekali dan kita tidak efektif untuk jenis tanah di sini dengan cuaca yang sangat panas. Jadi dengan adanya sistem irigasi Sprinkler ini dan sedikit di bahas untuk irigasi tetes tadi itu lebih efektif." bebernya.
Sobur juga merasa bersyukur, terlebih kegiatan ini sudah berjalan lancar serya dukungan dari Pemerintah desa khususnya Kepala Desa Jembatan Kembar begitu terbuka dan memberikan dukungan yang sangat baik.
" Tentu kami bersama rekan-rekan mahasiswa disini tidak membayangi sambutan dan dukungan yang penuh terhadap kegiatan kami, terlebih masyarakat begitu antusias mengikuti kegiatan kita yang selama hampir selama 31 hari," ujarnya.
Tempat yang sama Kepala Desa Jembatan Kembar Amirullah, Sos juga mengafresiasi kegiatan rekan-rekan mahasiswa dari Universitas Mataram tersebut. Pasalnya dengan kehadiran Mahasiswa tersebut dapat membantu kegiatan program desa yang tentunya sebagai acuan pembangunan terutama dibidang pertanian di Desa Jembatan Kembar.
Menurut Kades Jemabatan Kembar, dampak dari kegiatan ini, tentu berharap kepada adik-adik KKN ini yang pertama ada edukasi kepada masyarakat, pertama tentang pemanfaatan pakan ternak.
" Ya jadi kalau sistem fermentasi ini tentu sangat beda, dari yang semula menyabit rumput dipagi hari terkadang pulangnya sore. Dan ketika ada sistim fermentasi terebut, tentu sangat memberikan edukasi yang baik dan maju bagi masyarakat saya," kata Amirullah.
Selain itu juga ada kegiatan irigasi tetes sangat membantu para petani di desa jembatan kembar, sebab Irigasi tetes adalah metode irigasi yang menghemat air dan pupuk dengan membiarkan air menetes pelan-pelan ke akar tanaman, baik melalui permukaan tanah atau langsung ke akar, melalui jaringan katup, pipa dan emitor.
" Jadi kita sudah 2 tahun ini gagal panen karena kekurangan air, dan kami berharap kegiatan yang dilaksanakan adik-adik ini bisa bermanfaat untuk petani kita dan tadi juga di sambutan saya. Saya sampaikan bahwa ini tidak cukup hanya hari ini tapi akan ada tindak lanjut dan nanti dari pemerintah desa akan menganggarkan apa yang dibutuhkan oleh masyarakat." harapnya.
Dan selain irigasi tetes sambung Amirullah, ada lebih menarik lagi tentang pengendalian hama penyakit pada tanaman. Tidak dipungkiri efek pestisida ini tentu sifatnya membunuh hama, tentu hanya sesaat.
" Ya dengan sosialisasi adik-adik KKN ini terhadap sistim pengendalian hama pada tanaman tentu akan membuat petani kita lebih cerdas berfikir untuk bagaimana cara menuntaskan hama pada tanaman tanpa pestisida," katanya.
0 Komentar