SPACE IKLAN

header ads

Viral di Medsos, Ini Saran Direktur RSUD Praya Lombok Tengah untuk Hindari Tumpukan Antrian Pelayanan

Foto. Istimewa

Minggu, 11 Agustus 2024
Oleh. Ihsan
Editor. Baiq Nining

𝓦𝓪𝓻𝓽𝓪𝗕𝗨𝗠𝗜𝗚𝗢𝗥𝗔.𝗜𝗗 | 𝗟𝗢𝗠𝗕𝗢𝗞 𝗧𝗘𝗡𝗚𝗔𝗛 - Direktur RSUD Praya Lombok Tengah dr Mamang Bagiansyah angkat bicara soal kualitas pelayanan yang dicap buruk oleh warganet di Facebook belum lama ini. 

Hal tersebut terkait lamanya antrian pelayanan yang seringkali dikeluhkan oleh keluarga pasien di Rumah Sakit. 

dr Mamang Bagiansyah mengatakan, poli syaraf poli dalam dan poli jantung adalah poli dengan kunjungan tertinggi terutama pada hari Senin dan hari Selasa. Pelayanan poli-poli tersebut pada hari tertentu sering sampai pukul 15.00 WITA. 

"Saran saya bagi rekan-rekan, hindari hari tersebut jika berkunjung ke poli (Dalam, Jantung, dan Syaraf) untuk membantu kami mengurai keramain, kecuali kondisi tertentu seperti kehabisan obat," jelas dr Mamang. 

Dikatakan dr Mamang,Terima kasih sebesar-besarnya atas atensi, atas koreksi, kritik dan saran masyarakat pengguna layanan di RSUD Praya yang tiada hentinya berjuang memperbaiki segala sisi pelayanan baik medis maupun medis yang masih banyak kekurangan.

Untuk diketahui sebagai upaya bagian dari upaya perbaikan tersebut 

menurutnya lagi untuk diketahui sebagai bagian dari upaya perbaikan tersebut per 36 Juli 2024 kami mulai mengimplementasikan modul SIMRS(sistem informasi manajemen rumah sakit) yang baru

disamping itu memang   perintah undang undang akan terwujud proses pelayanan yang sangat efesien mulai sejak pendaftaran online hingga pelayanan resep obat elektronik, jadi tidak perlu lagi ada cetak buku resep dan sebagainya pungkasnya via WhatsApp

kebiasaan pasien kontrol banyak pada hari senin, selasa dan Rabu sehingga mengakibatkan terjadinya penumpukan. Padahal layanan buka senin hingga hari Sabtu.

Oleh karena itu pihaknya akan melakukan pengaturan waktu kontrol supaya tidak menumpuk.

"Insya Allah kedepan kami juga akan buka poli sore, juga utk mengurai penumpukan pasien poli, namun sayangnya belum cukup dokter. Baik Jantung, saraf, masing-masing masih 1 orang," jelas dr Mamang. 

"Fenomena dilapangan, pasien masih sisa obat untuk tiga hari, datang melakukan kontrol, bijaknya masih bisa datang tatkala sisa obat untuk satu hari bang. Psikologis kunjungan meledak di hari senin selasa, artinya permakluman jika antrian agak panjang," sambungnya. 

Humas RSUD Praya, Taufiq Akbar menjelaskan, pihaknya masih kekurangan cost untuk menambah dokter Jantung dan syaraf yang masing-masing hanya satu. 

"Dan kami belum mendengar adanya putra daerah yang betul-betul asli sini untuk mengambil spesialis tersebut," jelas Taufiq. 

Dikatakan Taufiq, pihaknya berharap agar masyarakat bisa lebih bijak karena banyak nomor pengaduan dibeberapa titik daripada harus mengunggah dan memviralkan di media sosial. 

Pihaknya secara pribadi langsung yang memasang banner himbauan terlebih sekarang ini sedang dilakukan transisi sistem menjadi SIMRS. 

Untuk diketahui sebagai bagian dari upaya perbaikan tersebut, per 26 Juli 2024 pihaknya mulai mengimplementasikan modul SIMRS (Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit) yang baru. 

Dalam tahap pertama ini yang diimplementasikan adalah modul Rekam Medik Elektronik (RME). Dengan RME ini, disamping memang perintah Undang-Undang, akan terwujud proses pelayanan yang sangat efisien. Mulai sejak pendaftaran online, hingga layanan resep obat elektronik. 

Jadi tidak perlu lagi ada cetak berkas rekam medik, tidak perlu lagi cetak berkas billing pasien, tidak perlu lagi cetak buku resep, dan sebagainya. 

Juga akan ada efisiensi sumber daya manusia, tidak perlu lagi tenaga untuk antar-antar berkas rekam medik, tidak perlu lagi ruang besar untuk menyimpan berkas.

Setelah mendaftar (check in), pasien tinggal duduk manis langsung di poli tujuan masing-masing. 

Sebelumnya, RSUD Praya Lombok Tengah menjadi perbincangan setelah viral di media sosial Facebook yang dicap buruk dalam kualitas pelayanan. 

Dalam postingan akun Facebook @Herman herman, unggahan soal RSUD Praya bahkan telah dibagikan sebanyak 1072 kali, 51 komentar dan 621 orang bereksi. 

"Pelayanan kesehatan paling buruk dan terlama itu ada di RSUD Praya!!! Silahkan RSUD Praya Kab. Lombok Tengah   berikan penjelasan perihal pelayanan yang tidak pernah ada perkembngan ke arah yang lebih positif," jelas Herman Herman disertai emoticon marah. 

Unggahan @Irwan ini selanjutnya disambut oleh seorang Therapist di RSUD Praya Lombok Tengah yang membongkar penyebab kualitas pelayanan RSUD Praya yang disebut-sebut jelek, buruk dan lelet. 

"Pada ributin kwalitas RSUD PRAYA yg jelek, buruk dan lelet. Ya wajarlah, disana banyak bidan, perawat, dan dokter masih honorer yg gajinya gk seberapa. Jangan kan mereka bisa ngambek, saya yg berprofesi sebagai seorang Therapist saja sering sedih ketika usaha, jasa dan lelah saya tidak di hargai dgn layak. Saya pernah merasakan rasanya tidak di hargai ketika nerapi pasien 6 orang sekeluarga, dari magrib sampai jam 12 malam, dikasih upah cuma 200rb, bukan apa? Mereka kaya PNS motor berjejer, mobil mangkring. Jadi kalau pelayanan kesehatan Rumah sakit buruk, ente ambil jalan UMUM, jangan pakek BPJS. APALAGI BPJS ANDA GRATIS !!!," jelas Irwan dalam unggahannya. 

Unggahan tersebut kini dibagikan 380 kali, 145 komentar dan 163 warganet bereaksi.

Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar