𝓦𝓪𝓻𝓽𝓪𝗕𝗨𝗠𝗜𝗚𝗢𝗥𝗔.𝗜𝗗|𝗟𝗢𝗠𝗕𝗢𝗞 𝗧𝗜𝗠𝗨𝗥- Penggunaan Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) di SMP Negeri 1 Lenek Kabupaten Lombok Timur tidak transparan. Sehingga disinyalir oknum Kepala Sekolah penggunaan uang negara terkesan tertutup.
Kurangnya keterbukaan informasi dan transparansi dalam pengelolaan dana BOS dan terkesan tertutup sehingga menjadikan sulitnya akses publik dalam melakukan pengawasan. terlebih di internal Sekolah, Hal tersebut di bebeberkan Efendi selaku Bendahara Dana BOS di SMP Negeri 1 Lenek.
" Ya semua dana bos yang tidak mau terbuka dengan adanya pembangunan yang ada disekolah ini hingga mengakibatkan keributan terhadap para guru, yang tidak pernah dikasih tau berapa anggaran yang dikeluarkan nya disetiap pembangunan," Ujar Efendi saat ditemuai Wartabumigora.id, Rabu (4/9/2024).
Menurut pengakuan Efendi selaku Bendahara, didalam draf aturan tersebut dirinya ikut menandatangani keluarnya Dana BOS tersebut, Namun Kepala Sekolah yang menjabat sekarang tetap tidak mau terbuka, kemana arah yang digunakan oleh mereka, sehingga memantik terjadinya keributan di Sekolah.
" Saya ikut tanda tangan untuk keluarnya uang tersebut, namun kepala sekolah tetap tidak mau terbuka yang akhirnya terjadilah keributan di sekolah. Dan sekarang Kepala Sekolah sudah diamankan ke Polsek Lenek," Kata efendi.
" Dia berdalih bahwa, katanya ada beban yang ditinggal dulu oleh kepala sekolah sebanyak Rp. 250 Juta dan itu dulu dikasih pinjem sama Korpri yang katanya disetujui oleh Dinas dan itu pengakuannya," Terang Efendi.
Mendapat informasi tersebut akhirnya Wali Murid bersama para guru langsung melakukan aksi mencari Kepala sekolah tersebut.
Sampai berita ini diturunkan, Kepala Sekolah tersebut sudah diamankan ke Polsek Lenek.
0 Komentar