SPACE IKLAN

header ads

Meriahnya Nikahan Putra Kades Sukadana Lombok Tengah: 7 Hari 7 Malam, 8 Kerbau, Hingga Terop 1 KM

Foto. Istimewa.

Kamis, 5 September 2024.
Oleh, Ihsan.
Editor, Baiq Nining.

𝓦𝓪𝓻𝓽𝓪𝗕𝗨𝗠𝗜𝗚𝗢𝗥𝗔.𝗜𝗗|𝗟𝗢𝗠𝗕𝗢𝗞 𝗧𝗘𝗡𝗚𝗔𝗛-Pesta pernikahan putra kepala desa Sukadana Lombok Tengah, Syukur yaitu Yogie Septiawan dengan Diana Sari menjadi perbincangan hangat warga Lombok Tengah bagian Selatan. 

Pernikahan diselenggarakan tepat pada tanggal 17 Agustus 2024 bertempat di Desa Sukadana, Kecamatan Pujut, Lombok Tengah. 

Pernikahan yang berlangsung di Kediaman Kades Sukadana ini berlangsung selama tujuh hari tujuh malam dengan berbagai kegiatan budaya yang penuh dengan keunikan dan sarat nilai. 

Pernikahan ini menghabiskan setidaknya delapan kerbau dan sapi yang disembelih untuk disajikan kepada 4000 undangan yang hadir. 

Sebagai ketua forum kepala desa Kecamatan Pujut Lombok Tengah, Syukur mengundang seluruh kepala desa dan perangkat desa, tokoh agama, tokoh masyarakat dan lain sebagainya di Kecamatan tersebut. 

Pernikahan ini begitu unik karena menggunakan terop tradisional dengan atap daun kelapa dan tiangnya dari pohon pinang. Terop ini terbentang luas sepanjang 1 kilometer lebih dihalaman ruma Kades Syukur. 

Syukur dan keluarga tidak main-main mempersiapkan pesta pernikahan yang menghadirkan dua grup musik Gendang Beleq ini. Butuh waktu setidaknya lima bulan karena proses pembuatan terop atau tetaring yang dikerjakan setiap malamnya. 

Pesta pernikahan bahkan menghabiskan sebanyak 11 dump truk dengan total perkiraan bambu hingga ribuan pohon yang disumbangkan oleh masyarakat untuk pemimpin desanya. 

Nuansa tradisional  tampak terasa dimana setiap rangkaian acara tradisi pernikahan Sasak Lombok dilakukan satu per satu. 

Mulai dari adanya bejaran atau berkuda, bepaosang, tampilan Gendang Beleq, Sorong Serah Aji Krame, Bales Oles Nae dan lain sebagainya. 

Kades Syukur mengatakan, pernikahan spektakuler ini diselenggarakan sebagai bentuk suka citanya karena putranya Yogie merupakan satu-satunya anak laki-laki dari pernikahannya. 

Bagi Syukur, Yogie merupakan emas dan jamrud permata yang tak ternilai karena akan mewarisi seluruh peninggalan ayahnya kelak. Baik peninggalan benda maupun tak benda.

"Kalau orang Lombok mengibaratkan sebagai emas, jamrud yang ada didalam keluarga. Oleh sebab itu, saya berpikir dan merenung lama bagaimana supaya perjalanan dari pesta ini adalah sangat-sangat unik, spesial dan mungkin hanya kamilah yang menyelenggarakan tepat di hari kemerdekaan 17 Agustus," jelas Syukur. 

Syukur menjelaskan, Desa Sukadana merupakan bagian dari Desa Penyangga KEK Mandalika. Oleh karena, dengan adanya nuansa sirkuit dan event berskala internasional, pihaknya juga harus menyelaraskan dengan gaung internasional tersebut. 

Syukur mengatakan, pernikahan spektakuler ini bukan untuk menyombongkan diri, melainkan untuk berbahagia bersama seluruh masyarakat Sukadana. Lebih-lebih ia merupakan pimpinan desa. 

Pihaknya mengaku ingin membuat sejarah dan menjadi kenangan yang tidak terlupakan disepanjang hayatnya ia hidup. 

Syukur menjelaskan, nuansa kemerdekaan tampak sangat terasa. Banyak pejabat yang masih menggunakan pakaian dinas upacara (PDU) serba putih saat menghadiri pesta pernikahan. 

"Mungkin ini yang sangat unik dan tak akan terjadi lagi. Tapi kita tidak tahu, namun ini yang sangat unik untuk sementara waktu. Jadi semua tokoh agama, masyarakat dan kerabat semuanya kita undang. Karena bagaimana agar anak kita menjadi keluarga yang sakinah, mawadah, warahmah," jelas Syukur. 

Syukur mengatakan, keluarga besar mempelai wanita yang di Pacitan Jawa Timur, beberapa ia bayar tiket perjalanannya agar bisa sampai ke Pulau Lombok. 

Mereka bersama-sama melakukan euforia atas suka cita bersatunya dua insan membentuk keluarga baru. Bahkan kepala desa hingga kepala dusun di Pacitan Jawa Timur juga ikut hadir. 

Sebagai informasi, Yogie Setiawan merupakan anak pertama dari Syukur yang kini bekerja sebagai tenaga medis di salah BUMN besar. Sementara istrinya merupakan warga Jawa Timur yang bekerjasama ditempat yang sama.

Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar