Oleh : Lukman Hakim
Seorang pria berjalan lemah dengan caping dikepala, cangkul dipundak dan parang dipinggang menuju pematang sawah, ditengah hamparan sawah yg mulai mengering dan terancam gagal panen, tatapannya kosong, harapannya hampa, matanya berkaca-kaca mengeluarkan air mata kesedihan. Pria itu duduk di rumah-rumahan sawah yang dibuatnya dengan bahan yang sederhana, petani itu merenung dan meratapi nasibnya kini, nanti dan masa depan anak cucunya kelak? Tanah yg dulunya subur,hasil melimbah tapi kini kondisi kering kerontang, saluran irigasi tak berfungsi, bibit dan pupuk mahal itupun susah di dapat,pemerintah tak peduli dan cenderung abai akan nasib para petani,merela tak perna hadir memberikan solusi atas permasalahan dan cedrung menyalahkan alam dan cuaca.sungguh miris!!
fenomena-fenomena inilah yang muncul dibenak warga desa yang sebagian besar menggantungkan hidupnya dari sektor pertanian arti luas (pertanian, peternakan, perikanan, perkebunan dan kehutanan). Petani-petani desa resah dan gelisah ditengah ketidakpastian, lahan kering,bibit mahal,pupuk susah di dapat belum lagi harga-harga jual hasil panen tidak menentu seolah-olah menjadi permainan para pemilik modal dan kuasa, modal usaha yang susah didapat dan harus berhadapan dengan tengkulak maupun rentenir yang merusak sendi-sendi pembangunan pertanian dengan praktek ijon maupun pinjaman yang berbunga sehingga mencekik kehidupan petani, pupuk yang susah didapat kalaupun ada harus ditebus dengan harga yang mahal dan tunai (tidak boleh dihutang) bisa dihutang akan tetapi hasil panennya harus di jual pada orang yang memberi hutang (penyalur), mahalnya harga-harga prasarana pertanian (bibit,obat maupun pestisida), minimnya sarana modern yang membantu dalam proses bercocok tanam, mahalnya biaya produksi dan lain sebagainya. Petani mungkin akan menjerit dan berteriak akan tetapi kemana jeritan dan teriakan itu disalurkan dan disampaikan. Para penguasa (pemimpin) seolah-olah tuli dan bisu, hati nurani beku dan mata batin buta tak mempedulikan nasib petani.
Padahal kita mengetahui bahwa Sumbawa dikenal sebagai daerah agraris, daerah yang perekonomiannya bergantung atau ditopang oleh sektor pertanian. Hampir semua wilayah di kabupaten sumbawa memiliki potensi sumber daya alam yang melimpah yang dipercaya dapat mendorong perekonomian di kabupaten sumbawa. Daerah agraris juga memiliki arti daerah yang mayoritas penduduknya bermata pencaharian di sektor pertanian. Apalagi permasalahan yang kini dihadapi para petani tak kunjung berhenti. Mulai dari gagal panen, persoalan harga panen yang tak berpihak kepada petani, hingga stigma negatif petani yang dianggap tak menjamin sukses di masa depan.
Miris! Sudah seharusnya para petani merasakan kemakmuran, kebahagiaan, dan keadilan. Petani adalah profesi yang mulia, kita harus menghormatinya, karena berkat merekalah kita bisa makan. Hasil jerih payah dan keringat merekalah yang kita konsumsi sehari-hari. Mereka tidak membutuhkan bereksemplar-eksemplar peraturan dan perundang-undangan, cukup dengan satu atau dua peraturan yang berpihak dan melindungi nasib para petani. Perani hanya membutuhkan perhatian sehingga dapat menghasilkan kesejahteraan bagi mereka dan keluarga.
Sebaliknya para petani juga jangan berpangku tangan terhadap permasalahan yang dihadapinya saatnya para perani bangkit dan lantang bersuara untuk merubah nasib, ingat dalam firman Allah SWT surat Ar-Rad ayat 11, Ayat ini juga menegaskan bahwa nasib seseorang ditentukan sendiri oleh dirinya. Allah SWT tidak merubah nasib suatu kaum, kecuali atas usaha kaum itu sendiri yang merubahnya. Petani juga jangan berdiam diri dalam perhelatan politik maupun kontestasi Pemilihan Kepala Daerah (Bupati dan Wakil Bupati) karena politik dan kekuasaan sangat dibutuhkan oleh para petani, maka pilihlah pemimpin-pemimpin yang peduli dan melindungi nasib dan hak-hak para petani, kami meyakini bahwa Ir Syarafuddin Jarot.MP maupun Drs Muhammad Ansori layak dan pantas untuk dipilih oleh para petani, untuk diketahui bersama bahwa Ir Syarafuddin Jarot MP merupakan sarjana pertanian dan magister bidang Pengembangan Masyarakat, beliau berpengalaman dalam menjalankan program pemberdayaan masyarakat pada Perusahaan Multy Nasional, Tentu sudah sangat paham tentang seluk-beluk kehidupan petani maupun bidang pertanian, beliau juga di dampingi oleh seorang pengusaha sukses (Drs Muhammad Ansori) sudah banyak ditempa pahit getirnya kehidupan, dengan segudang pengalaman di dunia usaha tentu sangat paham tentang seluk-beluk perdagangan hasil-hasil pertanian memiliki jaringan luas baik dalam maupun luar kabupaten sumbawa. Mereka juga merupakan anak desa (petani) yang sudah sukses dibidangnya masing-masing. Dengan pengalaman dan jaringan yang mereka miliki, tentu harapan dan optimisme akan menjadi penyemangat kita semua tidak hanya para petani melainkan tau dan tanah samawa yang kita cintai. Figur inilah yang akan menjadi garda terdepan yang akan memberdayakan, mengayomi serta melindungi petani, Insya Allah dengan Ridho Allah SWT apabila beliau nanti diberikan amanah memimpin daerah ini, tentunya dengan tangan dingin mereka berdua dan optimisme serta semangat perubahan akan membawa tau dan tanah samawa kearah yg lebih baik dan maju. Insya Allah beliau akan menyusun program-pragram yang perpihak kepada petani seperti selalu hadir ditengah petani ketika petani dihadapkan dengan masalah dan memberikan solusi, mempermudah akses modal bagi petani terutama petani miskin, menjamin ketersedian sarana-parasarana pertanian (Pupuk, Bibit dan Pestisida), stabilisasi dan perlindungan harga panen dan hasil pertanian, semua program-program ini akan berdampak nyata atas kehidupan para petani. Sehingga dapat mewujudkan kesejahteraan petani maupun keluarga.
Selain itu, dalam memperjuangkan ini semua bukan semata tanggung jawab pemerintah (Bupati-Wakil Bupati) sebagai pembuat kebijakan. Namun butuh kolaborasi seluruh elemen masyarakat (steakhorder) untuk memperkuat kerja sama dan kolaborasi dalam upaya memajukan petani dan sektor pertanian, serta mengatasi semua persoalan yang dihadapi. Oleh karena itu, kita harus sadar bahwa pertanian adalah pondasi utama dalam mendorong pembangunan di Kabupaten Sumbawa. Melihat pentingnya perjuangan seorang petani dalam memajukan negara ini, maka merekalah yang pantas dan sepatutnya menjadi pahlawan bagi negeri ini. Profesi petani patut kita hormati dan hargai. Petani Sejahtera, Sumbawa Maju, Unggul dan Sejahterah.
0 Komentar