𝓦𝓪𝓻𝓽𝓪𝗕𝗨𝗠𝗜𝗚𝗢𝗥𝗔.𝗜𝗗-𝗟𝗢𝗠𝗕𝗢𝗞 𝗧𝗘𝗡𝗚𝗔𝗛-Kebun hidroponik yang dikembangkan oleh Pokdarwis Desa Kuta di Mandalika, Lombok Tengah berhasil memanen puluhan kilogram tanaman selada pada produksi perdananya, Jumat (26/10/2024).
Green house tanaman Hidroponik yang terletak di Dusun Lenser ini telah menghasilkan 70 kilogram selada meskipun luas tempat menanam hanya 6 × 10 meter persegi.
Hasil panen perdana ini selanjutnya bakal dipasarkan ke pelaku usaha di KEK Mandalika mulai dari restoran hingga hotel.
Bahkan, kebun hidroponik selada yang inisiasi oleh Pemuda bernama Ryan Pratama ini langsung dibeli sebanyak 12 kilogram oleh Restoran boom burger Mandalika.
Keberhasilan panen raya pertama ini disaksikan langsung oleh Site Operation ITDC The Mandalika yang hadir meninjau dan menyaksikan transaksi jual beli perdana hidroponik selada tersebut.
Pengelola Green House Hidroponik Ryan Pratama mengatakan, dirinya melakukan panen selada hidroponik setiap 35 hari sekali.
Dikatakan Ryan, sebenarnya bisa membeli dijual pada usia 30 hari namun bakal kalah di bobotnya sehingga harganya lebih murah.
"Kalau yang umur 35 hari itu satu batang selada 200 gram sehingga untuk mencapai sekilo biasanya empat batang. Karena kita menjualnya per kilo. Per batang kita jualnya Rp 5 ribu," jelas Ryan.
Pihaknya memilih selada karena merupakan tanaman yang paling cepat tumbuh dan memiliki pasar yang cukup menjanjikan di KEK Mandalika.
Site Operation The Mandalika ITDC Pari Wijaya mengatakan, dari sisi agent of development, ITDC menyambut baik kreativitas dan ide yang sangat cemerlang dari Ryan Pratama dan Pokdarwis Desa Kuta, Mandalika.
"Hal ini karena ITDC sebagai subholding Injourney memiliki dua tugas utama yaitu agent of development dan value Creation. Ini sangat luar biasa sekali. Maka dari itu ITDC menyambut baik program ini dan terus mendukung kreativitas generasi muda kita khususnya di Desa Penyangga kita," jelas Pari.
Pari menjelaskan, melalui program Bazaar di Mandalika, pihaknya menyambungkan antara supply dan demand.
Dalam hal ini supply selada telah disediakan oleh Ryan Pratama dan Pokdarwis Desa Kuta, kemudian pihaknya mencarikan demand melalui pelaku usaha di Mandalika khususnya di Bazaar.
"Kedepan lebih luas akan kita kembangkan ke stakeholder-stakeholder kita pelaku usaha penyediaan makanan mulai dari restoran, hotel dan lain sebagainya. Itu seiring sejalan pertumbuhan green house hidroponik yang diinisiasi oleh Mas Ryan dan Pokdarwis Desa Kuta," beber Pari.
Pari menyebutkan, ITDC melalui program community development dan program tanggung jawab sosial lingkungan ITDC akan mendampingi dan terus mendorong memotivasi green house hidroponik.
Pihaknya akan menyambungkan dengan pemasaran holistik system pertanian terintegrasi.
Pari menceritakan, hidroponik selada ini sangat menarik sekali ketika ia tawarkan kepada pelaku usaha di Mandalika ternyata mereka sangat tertarik.
"Ternyata ada produk hidroponik dari hasil karya anak daerah sehingga semuanya menyambut baik. Termasuk yang pertama kami kenalkan kepada stakeholder kami di Bazaar Mandalika, kemudian pelaku usaha seperti misalnya restoran dan hotel di Mandalika yang menyambut baik," beber Pari.
Pari menekankan supaya kualitas terus ditingkatkan, konsistensi supply, dan konsistensi dari harga. Tentunya biaya, mutu, dan waktu menjadi suatu standar kedepan untuk dapat dicari titik tengahnya sehingga terjadi transaksi dan hidupnya ekosistem dari hidroponik tersebut.
Lebih lanjut Pari menyebutkan, tanaman hidroponik ini sangat potensial sekali karena melihat musim hujan yang hanya 4-5 bulan kemudian musim kemarau.
"Melalui teknologi ini kemudian dapat menyediakan pasokan sayur mayur yang selalu konstan. Tentu ini menjadi pilot project dan contoh yang sangat bagus sekali buat generasi yang lain yang ingin mengembangkan seperti ini," pungkasnya.
0 Komentar