SPACE IKLAN

header ads

Fenomena Baru Kampanye Paslon Bupati dan Wakil Bupati Nomor Urut 1 Ady-Irfan di Kabupaten Bima

Foto. Istimewa. 

Minggu, 24 November 2024.
Oleh, Ipul. 
Editor, Baiq Nining. 

𝓦𝓪𝓻𝓽𝓪𝗕𝗨𝗠𝗜𝗚𝗢𝗥𝗔.𝗜𝗗|𝗕𝗜𝗠𝗔- Kabupaten Bima mencatat sejarah baru dalam pelaksanaan pemilihan kepala daerah. Pada Pilkada 2024, pasangan calon bupati dan Wakil Bupati Bima nomor urut 1, Ady-Irfan, menjadi sorotan publik setelah masyarakat secara sukarela mengeluarkan biaya pribadi untuk mengkampanyekan pasangan tersebut.

Fenomena ini menjadi perbincangan hangat di berbagai media sosial, di mana masyarakat terlihat bergotong royong memasang spanduk, baliho, hingga menyelenggarakan acara dukungan secara mandiri.  

Menurut Ardiansyah, Koordinator Nasional Politik (NasPol) NTB, peristiwa ini merupakan refleksi dari kejenuhan masyarakat terhadap dinasti politik keluarga "istana" yang telah memimpin Kabupaten Bima selama lebih dari dua dekade. "Selama 20 tahun terakhir, masyarakat tidak melihat adanya perubahan signifikan di Kabupaten Bima. Faktor ini menjadi pemicu utama munculnya gerakan masyarakat untuk mendukung calon pemimpin alternatif seperti Ady-Irfan," jelas Ardiansyah.  

Selain itu, Ardiansyah menyoroti buruknya tata kelola birokrasi yang semakin memperburuk situasi. "Selama ini, jabatan strategis di pemerintahan dikuasai oleh keluarga dekat Hj. Indah Damayanti Putri. Hal ini menciptakan ketidakpuasan luas di kalangan masyarakat, karena birokrasi yang terkesan tertutup dan tidak profesional," tambahnya.  

Pasangan Ady-Irfan dianggap membawa harapan baru bagi masyarakat Kabupaten Bima. Dengan latar belakang yang bersih dari konflik dinasti politik, keduanya menawarkan visi dan program yang lebih inklusif dan berorientasi pada kemajuan daerah.  

Gerakan sukarela masyarakat ini disebut-sebut sebagai bentuk protes terhadap sistem politik lama yang dianggap gagal membawa kesejahteraan. "Ini adalah bentuk perlawanan damai rakyat Bima. Mereka tidak lagi hanya menjadi objek politik, tetapi subjek yang aktif memperjuangkan perubahan," pungkas Ardiansyah.  

Fenomena ini mencerminkan dinamika baru dalam demokrasi lokal Indonesia, di mana rakyat menunjukkan peran aktif dan kesadaran tinggi dalam memilih pemimpin yang benar-benar mereka percaya. Pilkada 2024 di Kabupaten Bima diprediksi akan menjadi momen penting yang akan menentukan arah pembangunan daerah di masa depan.

Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar