𝓦𝓪𝓻𝓽𝓪𝗕𝗨𝗠𝗜𝗚𝗢𝗥𝗔.𝗜𝗗|𝗠𝗔𝗧𝗔𝗥𝗔𝗠-Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) memperingati HUT ke-66 pada Senin (17/12/2024) di lapangan Bumi Gora Mataram. Dalam moment itu Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) NTB, Julmansyah beserta 1 SST Gabungan Polhut-SPORC hadir memeriahkan kegiatan tersebut.
Kadis LHK NTB bersama 1 SST Gabungan Polhut-SPORC juga ikut Devile Parade Kinerja yang juga diikuti oleh seluruh OPD di Pemkot Mataram termasuk lembaga vertikal.
Terlihat 1 SST Gabungan Polhut-SPORC dengan pakaian PDL langsung mengambil tempat di barisan awal bersama TNI Polri untuk melakukannya devile di depan PJ Gubernur NTB, Hassanudin, Gubernur terpilih 2024-2029, Lalu M
Iqbal dan sejumlah pejabat lainnya yang hadir.
Dalam moment ini juga, Pj Gubernur NTB Hassanudin mengungkapkan sejumlah pencapaian Provinsi NTB selama ini.
Dalam sambutan nya, pada upacara peringatan HUT NTB dengan tema Mewujudkan NTB Hebat Menuju Indonesia Emas 2045, Pj Gubernur merasa sangat bersyukur dan bangga dapat ikut mewarnai perjalanan pemerintah, pembangunan dan kemasyarakatan
"Kata hebat dalam tema ini diakronimkan sebagai harmonis, efektif dan efisien, berkelanjutan, akuntabilitas, transparan. Tema kali ini memiliki makna yang mendalam dan strategis, mencerminkan semangat kolektif menjadi bagian dari cita-cita nasional mencapai Indonesia emas 2045," Ujarnya.
Hassanudin melanjutkan, usia 66 tahun perjalanan NTB adalah kisah tentang kerja keras, ketekunan, dan semangat gotong-royong. Sejak awal berdirinya, Provinsi ini telah menghadapi berbagai tantangan.
Mulai dari keterbatasan infrastruktur ketimpangan ekonomi hingga dinamika sosial yang kompleks. Namun, dengan semangat persatuan dan kerjasama semua pihak, NTB terus melangkah maju menjadi Provinsi yang dibanggakan saat ini.
"Saat ini NTB bukan hanya sebagai provinsi dengan keindahan alamnya, tetapi juga sebagai pusat kegiatan internasional. Berbagai perhelatan tingkat nasional dan internasional telah menjadi ikon kebangkitan NTB," ujarnya.
Event-event tersebut, lanjutnya, tidak hanya membawa NTB ke panggung dunia, tetapi juga menjadi lokomotif ekonomi yang menggerakkan berbagai sektor. Namun, kemajuan daerah bukan hanya diukur dengan banyaknya sebuah event, tetapi bagaimana masyarakat merasakan manfaat dari pembangunan itu sendiri.
NTB pun mencatat berbagai pencapaian yang membanggakan, salah satunya adalah peresmian Smelter oleh Presiden RI Joko Widodo beberapa waktu lalu. Hal itu menjadi tonggak sejarah baru bagi perekonomian NTB.
"Smelter dengan investasi Rp21 triliun ini bukan saja mega proyek infrastruktur, tetapi simbol tranformasi ekonomi menuju kemandirian, dengan proyeksi 900 ribu ton konsentrat pertahun dan membuka lapangan pekerjaan," Ujarnya.
NTB juga telah mencatatkan berbagai capaian penting yang patut dibanggakan, diantaranya TPID Award 2024 sebagai TPID berkinerja terbaik, begitu juga dengan TPID Kabupaten Lombok Barat.
Pada Maret 2024, tingkat kemiskinan di NTB tercatat sebesar 12,91 persen dengan jumlah penduduk miskin mencapai 709 ribu orang. Angka ini menunjukan penurunan signifikan sebanyak 42,22 ribu orang dibandingkan dengan Maret 2023.
NTB juga mencatatkan kemajuan pesat dalam sektor ketenagakerjaan, berkat berbagai program inovatif, salah satunya Pepadu Plus, tingkat pengangguran terbuka di NTB menurun 2,73 persen. Pada Agustus 2024, mengalami penurunan sebesar 0,07 persen dibanding Agustus 2023.
Begitu juga angka stunting yang menurun signifikan dari 32,7 persen menjadi 14,6 persen. Dengan penurunan 8,1 persen dan ini merupakan penurunan tertinggi di Indonesia.
Indek pembangunan manusia pun tercatat meningkatkan menjadi 73,10, meningkat 0,73 poin atau 1,01 persen, dibandingkan tahun sebelumnya.
NTB juga terus berinovasi, sistem berbasis digital yang kini diterapkan di banyak sektor telah memudahkan masyarakat mengakses berbagai layanan. Langkah ini adalah wujud komitmen untuk menghadirkan pemerintah yang lebih efektif, efisien, dan responsif.
Pj Gubernur mengajak seluruh masyarakat NTB untuk menciptakan daerah tetap dalam suasana aman dan damai sebagaimana filosofi Sasak "tunjung tilah aik meneng empak bau" Yang artinya tatanan kehidupan sosial budaya terpelihara lestari, suasana tenang terkendali tanpa kegaduhan.
"Tentu kita semua memaklumi, bahwa tidak ada pencapaian besar diraih tanpa kerja keras dan kolaborasi. Sinergi dan stabilitas merupakan kunci dari tranformasi perekonomian pembangunan. Oleh karena itu, di kesempatan ini saya mengajak seluruh masyarakat NTB untuk terus bergerak maju dengan tetap menjaga semangat gotong royong dan persatuan," tutup Hassanudin.
0 Komentar