SPACE IKLAN

header ads

Sekotong Dikelilingi Daerah Berbukit, Air Hujan Mengalir dengan Cepat Menuju Dataran Rendah, Akibatnya Mudah Banjir


Foto. Istimewa. 

Oleh, Fathurahman. 

Banjir yang melanda sekotong pada hari-hari ink disebabkan oleh kombinasi berbagai faktor meteorologis, klimatologis, dan lingkungan. Berikut adalah penjelasan lebih detil penyebab kejadian cuaca ekstrem yang memicu bencana ini:

1. Curah Hujan Ekstrem

Hujan deras dengan intensitas tinggi terjadi selama lebih dari 6 jam tanpa jeda. Data radar cuaca menunjukkan pola hujan lebat dengan tingkat reflektivitas tinggi (>50 dBZ), mengindikasikan keberadaan awan Cumulonimbus yang sangat aktif. 

Curah hujan harian yang tercatat pada pos hujan Kecamatan Sekotong melebihi 100 mm, yang melampaui kapasitas drainase lokal dan menimbulkan genangan di berbagai wilayah.

2. Aktivitas Mesoscale Convective System (MCS)

Fenomena Mesoscale Convective System (MCS) merupakan kumpulan awan konvektif berskala besar yang menghasilkan hujan deras secara terus-menerus. Pada kejadian ini, MCS terbentuk dan bertahan lama akibat adanya asupan massa udara basah dari Samudra Hindia. Selain menghasilkan hujan, MCS juga membawa risiko angin kencang dan petir yang menambah tingkat bahaya dari cuaca ekstrem.

3. Pengaruh Gelombang Atmosfera) Madden-Julian Oscillation (MJO)

Aktivitas MJO berada pada fase basah di wilayah maritim Indonesia, Fase ini meningkatkan pasokan kelembapan dan mendukung pembentukan awan konvektif dalam skala besar.

b) Gelombang Kelvin

Gelombang Kelvin mempercepat proses pembentukan awan dengan meningkatkan konvergensi udara di lapisan troposfer bawah, sehingga meningkatkan intensitas dan luas cakupan hujan.

Topografi dan Drainase Lokala) Topografi Perbukitan

Sekotong dikelilingi oleh daerah berbukit, menyebabkan air hujan mengalir dengan cepat menuju dataran rendah, sehingga meningkatkan risiko banjir bandang.

b) Drainase yang Terbatas

Kapasitas saluran air di sekotong ini tidak mampu menampung volume runoff yang besar, memperparah genangan dan aliran permukaan.

4. Faktor Lingkungan

a) Deforestasi

Penurunan tutupan hutan di daerah tangkapan air menyebabkan berkurangnya kapasitas tanah untuk menyerap air hujan dan mempercepat aliran ke sungai.

Pengelolaan Sampah

Sampah yang tidak terkelola dengan baik dapat menyumbat saluran drainase, memperburuk kondisi banjir.

d) Perubahan Iklim Global

Perubahan iklim global menyebabkan pola curah hujan yang tidak menentu dan peningkatan kejadian hujan ekstrem, serta kenaikan permukaan laut yang dapat meningkatkan risiko banjir rob.

5. Runoff Berlebih

Runoff, adalah aliran air di permukaan tanah yang terjadi setelah hujan atau pencairan salju. Air ini tidak meresap ke dalam tanah, melainkan mengalir di atas permukaan menuju saluran air seperti sungai, danau, atau laut. Runoff yang tinggi terjadi akibat kombinasi hujan ekstrem dan kondisi tanah yang sudah jenuh air. Aliran ini membawa lumpur, puing, dan sedimen yang berasal dari hulu sungai. Material ini menyumbat saluran drainase, memperburuk kondisi banjir di sekotong.

Kesimpulan dan Saran

Bencana banjir yang telah terjadi di sekotong adalah hasil dari interaksi kompleks berbagai fenomena atmosfer global, seperti MJO dan La Niña, dengan kondisi lokal, seperti topografi, dan drainase yang terbatas. Kejadian ini menunjukkan perlunya pengelolaan risiko bencana yang lebih baik, termasuk:

1. Peningkatan sistem peringatan dini

2. Penguatan infrastruktur drainase

3. Konservasi lingkungan

4. Mitigasi dampak perubahan iklim

Langkah-langkah ini penting untuk mencegah bencana serupa di masa mendatang dan memastikan keselamatan serta kesejahteraan masyarakat.

Jadi bukan sepenuhnya karena tambang emas, menurut cerita warga di sana bahwa banjir seperti ini sudah lama terjadi di saat curah hujan yang extrim, malah semenjak saya kecil sudah menjadi langganan banjir.

 Ya memang framing orang-orang yang tidak suka sekotong maju pasti selaku negatifnya pengaruh tambang emas, saya mengajak masyarakat Lombok barat untuk lebih cerdas dalam menyikapi persoalan apalagi ini soal musibah.

Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar