WARTABUMIGORA.ID| JAKARTA - Moedrick M. Sangidoe yang dikenal sebagai pelopor Mega Bintang dari Solo pada hari ini 19 Januari 2024 pukul 14.00 bbwi telah berpulang ke rahmatulah di RS. Indriati Solo Baru dan akan di semayamkan di rumah duka Jl. Wirtampuran, Kartopuran, Jayengan, Surakarta. Akan dimakamkan pada pukul 13.00 bbwi di Pemakaman Pracimantoro Makam Haji, Pajang.
Moedrick M. Sangidoe dikenal sebagai aktivis senior yang sepak terjangnya disegani baik kawan maupun lawan politiknya.
Kabar meninggalnya Ketua Dewan Pembina Mega Bintang itu dikonfirmasi pengurus maupun sahabat rahimullah di Mega Bintang dan KAMI oleh Dono Raharja. Dono mengatakan Mudrick meninggal di RS Indriati.
"Iya baru saja (wafatnya), saya ditelepon teman. Meninggal tadi sekira jam 14.00 WIB di Rumah Sakit Indriati, Sukoharjo," kata Dono saat dihubungi awak media, (19/1/2025).
"Beliau merupakan salah satu panutan sekaligus seorang ayah bagi saya dalam berpolitik membangun bangsa Indonesia, banyak pemikiran-pemikiran dari beliau sangat cemerlang hingga mampu menjaga bangsa ini dari kerusakan tatanan bernegara" imbuhnya.
"Saya berharap, meski Pak Modrick sudah meningalkan kita tapi nilai-nilai perjuangan sudah ditanamkan akan tetap berjalan di jalurnya dan dapat menjadi rule of politic bagi penerus bangsa, saya teramat kehilangan karena beliau lah ayah, guru maupun sahabat bagi saya dalam menapaki politik di tanah air kita tercinta." Ujar Dono.
Diketahui, mantan ketua DPC Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Solo itu sangat berani dalam menentukan sikapnya.
Seperti yang dia tunjukkan pada 1997 saat menggalang Mega Bintang yang merupakan gabungan simpatisan pendukung Megawati Soekarnoputri dan PDIP serta simpatisan PPP. Sebuah gerakan politik yang sempat menggetarkan rezim Orde Baru. Gerakan yang dilakukan ketika itu, lanjut Mudrick, merupakan gerakan people power (kekuatan rakyat) karena tekanan dari pemerintah saat itu luar biasa.
Tokoh Mega Bintang, Mudrick Sangidu, diketahui membuat Surat Terbuka untuk Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait Pilpres 2024.
Dalam surat terbuka tersebut, Mudrick Sangidu meminta agar Jokowi bisa bersikap adil sebagai kepala negara dalam Pemilu dan Pilres 2024 mendatang.
Mudrick Sangidu tidak ingin Jokowi menjadi condong mendukung salah satu calon presiden (capres) di Pilpres 2024. Tak hanya itu, Mudrick Sangidu juga berkeberatan jika Istana Negara dijadikan Posko Kemenangan salah satu Capres pada Pemilu 2024.
0 Komentar