WARTABUMIGORA.ID|LOMBOK TENGAH - Laki-laki yang suka sama laki-laki atau homoseksual/gay menjadi penyumbang terbesar yang menjadi faktor masyarakat di Lombok Tengah terkena HIV/AIDS.
Kepala dinas kesehatan Lombok Tengah Suardi kepada Media Lombok mengatakan, gay menjadi faktor resiko penyebab HIV terbesar di Lombok Tengah berdasarkan laporan hasil pemeriksaan.
"Kita melihat riwayat (pernah berhubungan sesama jenis) dan dia (penyintas) ngaku juga saat diperiksa. Ibu rumah tangga juga bisa terkena mungkin dapat dari suaminya," jelas Suardi kepada Awak media saat ditemui di ruang kerjanya.
Sejak tahun 2003 hingga 2024, pihaknya mencatat 578 warga Lombok Tengah terindikasi terkena HIV. Dari 578 kasus ini, terdapat 64 kasus baru di 2024.
Suardi mengatakan, penyebabnya tetap human immunodeficiency virus atau HIV, namun yang banyak menjadi faktor resiko.
Mulai dari gaya hidup mulai dari seks bebas, pergaulan, pengaruh internet, tidak menggunakan pengaman (kondom), tidak loyal atau setia pada pasangan.
Bukan hanya masyarakat biasa, HIV AIDS juga beresiko pada petugas kesehatan yang menolong namun tidak mengikuti standar operasional prosedur (SOP).
Mulai dari tidak menggunakan alat pelindung diri, terkena jarum suntik, alat operasi dan sebagainya.
"Jadi tenaga medis bukan karena berhubungan seks dengan pengidap tetapi bisa saja karena kena darah atau kena ketuban sebagai faktor resiko," jelas Suardi.
Lebih lanjut Suardi mengungkapkan, Dinas Dikes Lombok Tengah sebelumnya telah gencar melakukan mobile Medis Screening di lokasi-lokasi pariwisata. Termasuk juga melakukan orientasi layanan test dan pengobatan HIV.
Suardi menghimbau supaya masyarakat setia pada pasangan andaikan sudah bersuami istri, andaikan terjadi hubungan diluar nikah gunakan pengaman saat berhubungan seksual, tidak menggunakan jarum suntik secara bergantian.
"Tidak menggunakan narkoba, terutama yang melalui jarum suntik, Melakukan vaksin hepatitis A dan B hingga Melakukan tes HIV secara teratur," pungkasnya.
0 Komentar