WARTABUMIGORA.ID|LOMBOK TENGAH,-Komparindo berkomitmen bersama dan berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk memajukan event pariwisata di Provinsi NTB, salah satunya melalui Mandalika Internasional Festival (MIF) 2025.
Event yang akan membuat mata dunia tertuju pada pariwisata NTB ini, menggabungkan antara studi, kajian, dan analisis yang mendalam terhadap tema, sub tema, dan produk pariwisata yang ditampilkan serta segmentasi pasar skala nasional dan Internasional.
Dengan pertimbangan itu, banyak event berkualitas yang akan hadir dalam MIF 2025 yang rencananya digelar pada Oktober 2025 mendatang.
"Berkualitas itu tergantung seberapa kuat perencanaan dan penyelenggaraan dengan fokus dari berbagai aspek Sumberdaya, sehingga MIF 2025 ini layak dibeli tiketnya," ujar Ketua Komparindo, Sirajudin beberapa waktu lalu.
Dengan antusias wisatawan lokal maupun luar yang membeli tiket, akan membesarkan MIF 2025, sehingga menjadi salah satu event pariwisata yang akan menjadikan NTB lebih mendunia.
"Mari kita komitmen bersama untuk membeli tiket MIF 2025, kita budayakan rasa peduli kepada sebuah event pariwisata, menonton gratis itu enggak keren," ujarnya.
Sirajudin menjelaskan, dengan adanya support dari pembelian tiket, event MIF 2025 akan memberikan kualitas produk yang ditampilkan. Ia pun memberikan catatan kenapa harus membeli tiket MIF 2025 :
1) Talent akan memberikan penampilan yang keren dan maksimal.
2) Sarana prasarana, venue yang digunakan baik sound system, lighting, audio visual, Stage, LED disewa dengan kualitas baik.
3) Keamanan, volunteer, Management Team yang bertugas butuh transport, meal seragam untuk membuat aman dan nyaman agar event keren jauh dari gangguan
4) Event harus bayar pajak reklame, pertunjukan dan lain- lain, berdampak bagi negara, masyarakat, UMKM dan lainnya.
Inilah alasan kenapa masyarakat diajak untuk membeli tiket MIF 2025, yang pada dasarnya agar event dibuat berkualitas berkualitas. Ia juga mengaku tidak cukup hanya subsidi dari pemerintah dan bantuan sponsor rata - rata hanya dapat menutup 40% dari total biaya.
Maka 60% biaya penyelenggaraan dan operasional event harus kita kerja keras agar event bisa tetap bisa dan dinikmati oleh pengunjung.
"So, jadilah budaya membeli tiket dalam semua event,"tutup Sirajuddin .
0 Komentar