WARTABUMIGORA.ID|LOMBOK TENGAH,-Sejumlah pengurus Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) yang mendapatkan pasokan air dari Daerah Irigasi ( DI ) Bendungan Batujai, Lombok Tengah, meminta agar pengamat DI Batujai, Syaharudin, diganti. Mereka mengeluh karena pengamat dinilai tidak tegas dalam menjalankan tugasnya tidak becus dalam menjalankan tugasnya selama ini.
Sapriadi, Sekretaris P3A Mekarsari 1, mengatakan bahwa Syaharudin sudah bertahun-tahun menjadi pengamat DI Batujai, namun setiap musim tanam II selalu bermasalah dalam pengelolaan air. Hal ini menyebabkan petani di wilayah Desa Labulia dan Lendang Kuripan merasa dirugikan, untuk itu kami meminta pihak berwenang mencopot yang bersangkutan dari jabatannya karena tidak becus bekerja,"tegas Sapriadi, dalam rilisnya Jumat ( 25/04/2025 ).
Senada dengan yang disampaikan Sapriadi, Lukman, Ketua P3A Lendang Kuripan, juga meminta agar pengamat DI Batujai diganti dengan orang yang tegas dan berani.
Agus dari P3A Ungga juga menyampaikan hal yang sama, bahwa pengamat DI Batujai harus diganti dengan orang yang tegas dan didengar oleh bawahannya.
Berdasarkan Hasil investigasi kami menunjukkan bahwa stok air DI Batujai cukup untuk memenuhi kebutuhan pertanian di musim tanam II tahun 2025 ini, tergantung pada pengaturan dan penggunaan yang efektif dan efisien.
Penyebab seringnya air kecil yang diterima oleh juru 4 adalah adanya gangguan di masing-masing pintu akibat tidak adanya petugas yang berjaga, meskipun pemerintah sudah membangun rumah jaga untuk ditempati.
0 Komentar