WARTABUMIGORA.ID|LOMBOK TENGAH- Kepala Dusun di Desa Pejanggik merasa kesal dengan sikap Pemerintah Sosial yang diduga mempermainkan data Bantuaan Sosial bagi masyarakat Miskin, sehingga data yang disusulkan oleh masing-masing Kepala Dusun di Desa Pejanggik tidak pernah tembus untuk dapat bantuan.
" Ya alasan karena tidak masuk kriteria sehingga menimbulkan pertanyaan dari masyarakatnya yang benar-benar layak dapat bansos tapi tidak bisa tembus ke Kabupaten," Ujar salah satu Perwakilan Kadus. Senin (14/4/2025).
Kepala Desa Pejanggik H. Ahmad Nusilah mengajak Dinas Sosial agar pihak Pemerintah Desa dan Pemerintah Kabupaten agar bekerja sama dengan baik guna membangun daerah.
Tidak hanya itu, Kades juga menyebut bahwa dirinya dan masyarakat sama-sama membangun dan dirinya selaku pemerintah desa akan memberikan pelayanan dengan baik bagi masyarakat.
" Jika yang mendapatkan bansos sudah katagori kaya maka di offkan saja nanti kita sama-sama bertanggung jawab dan setelah di offkan, kita kembali usulkan mana masyarakat yang benar-benar layak untuk mendapatkan bantuan supaya tidak ada kecemburuan sosial di masyarakat," ujar kades pejanggik.
" Kita disini tidak pandang bulu mau saudara atau orang tua kalo memang tidak layak dapat maka offkan saja supaya tidk menjadi bomerang buat kita semua," tambahnya.
Sementara itu Kadus Birali Aswadi Susanto mengatakan bahwa kenapa hal ini bisa terjadi.
" Kami selaku kadus pernah mengusulkan ke opdes terkait data warga miskin yang benar-benar layak mendapatkan bansos, namun usulan kami tidak pernah keluar bansosnya, malah oknum yang tidak pernah kita usulkan keluar," katanya.
Karena menurut dia mereka tidak layak dapat bansos itu yang keluar namanya dan ia bertanya tanya lewat siapa mereka mengusulkan.
" Ya sehingga kami beranggapan kemungkinan ada oknum di dinsos yang menerima langsung usulan masyarakat tanpa melalui mekanisme yang tepat, karena seharusnya ketika ada pengusulan harus di lampirkan dengan berita acara musdes,"ujar orang yg kerap di panggil bung aswad yang sekaligus menjadi sekjen forum kadus lombok tengah ( forka ).
Kadus Jerobuwuh Samahudin juga menyebut dirinya sudah tidak mau lagi usulkan warganya disebabkan pihak pemerintah tidak mersepon.
" Kalau saya sudah kapok masukan usulan kenapa, ketika mau masukan usulan maka kita minta KK warga dan mirisnya masyarakat mengatakan berapa KK sudh pak kadus minta ke saya namun tidak pernah mendapatkan bansos, jadi itu yang bikin hati kami miris," ujarnya.
" Dan karena 1 tahun 7 bulan 17 hari kami pernah usulkan data warga miskin yang benar-benar layak mendapatkan bansos namun sampai sekarang tidak pernah keluar namanya, bahkan orang yang tidk pernah kita usulkan itu yang keluar danomnya, bagaimana gak miris orang yang keluar danomnya ini katagori orng berada atau bisa di katakan tidak layak mendapatkan bantuan jika di ukur dari warga yang tidak dapat bansos ini, dan pertanyaan kami dari mana mereka mendaftarkan diri sebagai peserta bansos? Ujar kadus jerobuwuh ini dengan nada yang lantang." cetusnya.
0 Komentar